Pages

Monday, May 28, 2012

Remember The Magic: It's Only The Beginning

the feeling that our hearts could just take wings

we could live out all our dreams

the journey there was never far away, but like a dream come true

that's still inside of you

the secret of tomorrow is to live your dreams today... | Remember The Magic

Hari keduapuluh delapan,

Hari terakhir di Magical May 2012. Ini adalah sebuah awal. Perjalanan baru untuk saya menjadi pribadi yang lebih baik tentunya dari hari-hari yang lalu. Diri saya selama duapuluh delapan hari kemarin, didetoksifikasi; mengeluarkan apa yang harus dikeluarkan, dan menyelesaikan apa yang harus diselesaikan. Saya mulai terbiasa untuk mengucap syukur dan berterimakasih terhadap segala sesuatu yang saya alami dan terjadi dalam hidup. Saya merasakan memang kalau hidup saya tidak pernah sama lagi. Akan tetap ada 28 hari lain dan seterusnya untuk mengucap syukur. Saya memutuskan untuk tidak pernah berhenti, tetapi akan membiasakan dan mulai mengkondisikan batin dan diri saya untuk selalu berterimakasih.

Empat minggu, dan rasanya hidup saya lebih ringan dari sebelumnya. Beberapa peristiwa dan kejadian yang darinya saya belajar banyak hal. Tentang pengalaman-pengalaman berharga dan luka hati saya di masa lalu. Semuanya sudah selesai. Tentang hubungan saya dengan seseorang yang pada akhirnya saya berani untuk melepaskan. Tentang beberapa keinginan saya yang akhirnya mewujud menjadi nyata. Mimpi-mimpi dan harapan yang juga saya percaya akan segera terlaksana.

Saya tidak hidup seperti hari kemarin. Sebuah proses yang mengantarkan saya pada pemahaman baru tentang hidup. Saya membiarkan hidup saya mengalir sesuai dengan alirannya. Saya menikmati dan tidak akan berusaha untuk melawan, memecah atau memutuskan alirannya. Sampai di sini, banyak sekali yang harus saya syukuri. Bahwa tak pernah ada hal yang sia-sia dalam hidup. Semua sudah sesuai dengan porsi yang disiapkan Tuhan untuk diri saya. Saya berusaha untuk sedikit sekali mengeluh terhadap sesuatu, katakanlah tidak sesuai dengan keinginan saya. Bahwa apapun yang terjadi, pasti selalu terdapat hal baik untuk diri saya sendiri.

Bulan Mei, terimakasih untuk semua yang sudah terjadi. Akhirnya saya bisa bertemu langsung dan *ehem* salaman dengan penulis favorit saya, Dee Lestari. Senang? Bukan main. Sebenarnya saya sudah menunggu kesempatan ini dari dua tahun yang lalu. Waktu itu, Anjinggombal mengadakan gathering di Thai and I, Pondok Indah dan saat itu saya berhalangan hadir. Sedih sih apalagi tahu mbak Dee ikut gabung di acara tersebut. Tapi karena itulah saya punya keinginan dan sepenuhnya percaya kalau suatu hari saya bisa bertemu langsung dengan Dee. Doa saya akhirnya terjawab kemarin hari Jumat, 25 Mei 2012 di Gramedia Grand Indonesia. Saya bertemu dengan Dee dan berhasil mendapatkan tandatangan untuk semua buku-bukunya. Senengnya masih ada sampai sekarang. :D



Hari ini, seseorang yang kemarin saya putuskan untuk menutup rapat-rapat segala kisah dan kenangan di antara kami, tiba-tiba muncul kembali. Perasaan saya campur aduk. Ternyata dia masih ingat bahwa ada seseorang bernama saya yang wajib tahu progress pribadinya. Ah, sepertinya sih ini saya saja yang terlalu ge-er. Bukan saya yang tidak siap, tetapi hanya tidak ingin. Dia memang sekadar memberi tahu kepada saya mengenai bisnis barunya di travel agent. Saya senang akhirnya dia berkembang lebih baik. Tetapi di satu sisi, saya merasakan ada sebelah diri saya yang jengah dan ingin buru-buru keluar dari percakapan. Namun, ternyata saya tidak bisa. Entahlah, apa yang salah dengan diri saya. Getaran itu masih ada. Seberapa jauh pun saya lari dan berusaha menghindar serta menutup rapat hati saya, rupanya tak menghilangkan sama sekali perasaan yang telah ada sebelumnya. Saya kembali sadar, saya masih menyimpan cinta yang sama untuk seseorang itu. Bengong, serta tidak tahu apa yang harus saya lakukan. Saya tak pernah membenci, saya hanya mulai terbiasa untuk meniadakan kehadirannya dalam hidup saya. Namun, mungkin ada maksud Tuhan tentang obrolan singkat kami pagi ini. Semoga selalu hal-hal baik yang terjadi dalam hidup saya dan juga kehidupan pribadinya.

Tugas-tugas yang saya lalui selama Magical May 2012, selalu terasa mirip kebetulan yang bukan kebetulan. Ketika saya berpikir mengenai X di satu hari, ternyata tugasnya pun sama. Saya memang tak pernah percaya kebetulan. Semua sudah digariskan dari semula, termasuk pilihan-pilihan dan persimpangan yang nantinya akan ditemui. Magical May membuka banyak hal yang sebelumnya terkunci atau tak pernah kelihatan dalam pikiran dan hati. Saya banyak bertemu dengan orang-orang baru yang membantu saya untuk bangkit dan terus berlari. Saya tidak sendiri. Saya harus bersyukur atas anugerah ini. Lalu, kemarin hari Sabtu ketika sedang jalan di sebuah mall, saya mampir ke toko buku dan menemukan buku The Magic - Rhonda Byrne yang dipakai untuk Magical May ini. Senang sekali, karena saat saya membaca buku tersebut, semakin membuka pikiran saya tentang hal mengucap syukur. Saya merasa Tuhan sedang membentuk saya sepanjang 28 hari kemarin.

Akhirnya, tulisan ini memang sangat jauh dari sempurna. Banyak sekali yang tak sempat saya tuliskan. Namun, saya mengucap syukur atasnya. Terimakasih, Tuhan, untuk kesempatan berbenah diri. Saya tidak akan berhenti, karena akan lebih banyak lagi kebaikan-kebaikan dariMu yang akan datang dan sudah sepantasnya saya syukuri. Terimakasih. Terimakasih. Terimakasih.

***

P.S: Untuk seseorang di Gandaria City hari Sabtu kemarin, saya tidak tahu apakah kamu pernah mengenal saya, tetapi saya sedikit punya tanda kalau kamu orang yang saya maksud. Ah, sudahlah, mungkin saya salah. Tetapi terimakasih ya sudah curi-curi pandang dan melihat saya terus-terusan kemarin. Saya masih ingat dengan jelas wajah kamu sampai saya menulis tulisan ini. Saya suka mata dan alis kamu. See you someday! Hahaha... :P #diarakramerame

***

Pesan yang di atas itu sebenarnya lebih ke harapan saya sih untuk ketemu sang stranger lagi. Hahahahahaha...

---------------------------

Magical May 2012. Remember the Magic -- A bunch of gratefulness of mine dedicated to Kak Connie and Kak Kiki. Thank you for your kindness and a very good heart of you both. There will always be blessings to you and family. *hug*

No comments:

Post a Comment

Kembang Api

Taman kota dan lalu lalang pekerja ibukota selepas jam kerja. Dia senang sekali mengamati manusia-manusia yang melintas di depannya. Suara k...