Pages

Thursday, May 17, 2012

Puncak Tertinggi

Hari keenam belas,

24 tahun, dan begitu banyak peristiwa luar biasa yang akhirnya mengantarkan saya menjadi seperti sekarang ini. Peristiwa yang tidak selalu naik, ada yang sempat membuat saya jatuh tersungkur. Hidup adalah sebuah kesempatan untuk mengalami, menempa diri dan membentuk hati. Hidup bukan tentang kompetisi, karena bagianku dan bagianmu telah ada sendiri-sendiri.

  1. Saya ada. Bergerak, bertumbuh kembang dan hidup. Tuhan mempercayakan saya untuk ada dan menjadi bagian dari sebuah tempat indah bernama Bumi. Saya bersyukur dikaruniai kedua orangtua yang sangat luar biasa dan bertanggungjawab terhadap kami anak-anaknya. Saya mencintai mereka sepenuh hati. Meskipun tak sedikit saya melawan nasihat mereka, beliau tetap sabar dalam mengasuh kami hingga dewasa ini. Terimakasih, Tuhan. Berkati kedua orang tua kami.

  2. Untuk kesempatan, pertemuan dan pengalaman-pengalaman berharga dengan orang-orang yang hadir dan pernah ada. Dari mereka, saya ditempa dan dibentuk menjadi seseorang. Memperoleh ilmu dan pengetahuan baru, wawasan yang lebih luas dan momen-momen tak terlupakan lainnya. Untuk teman-teman terbaik dan para sahabat saya. Untuk sebuah masa dimana saya akhirnya tahu, seperti apa rasanya pacaran itu. :D

  3. Saya diberi anugerah seperti ini. Mempunyai kecenderungan berbeda dengan orang lain, tidak membuat saya menjadi seseorang yang denial. Terimakasih untuk sebuah proses yang saya tahu tidak sebentar itu, tetapi mengubah cara berpikir saya untuk tetap bersyukur dan menerima dengan penuh keadaan diri saya pribadi. Tidak ada yang salah. Terlahir "berbeda" tidak menyurutkan niat saya untuk berusaha menjadi seseorang yang berguna bagi sekitar. Akan ada saatnya, orang-orang tak lagi memandang orientasi sebagai hal yang harus didiskriminasi. Kita mempunyai hak yang sama. Dan kita bisa hidup berdampingan tanpa perlu saling curiga.

  4. Untuk setiap perpisahan, dan  atau kehilangan. Saya selalu bersyukur dan bisa belajar dari pengalaman-pengalaman ini. Tanpa mereka yang pernah hadir, hidup saya tak akan pernah semenarik ini. Tangan saya akan selalu terbuka dan dengan senang hati menyambut mereka yang ingin kembali. Karena saya sadar, seberapapun kekuatan yang ada di dalam, saya tak bisa hidup sendiri.

  5. Kesempatan untuk belajar dan mendalami dunia kuliner, dalam hal ini Pastry. Suatu fase yang akhirnya bisa membuka mata kalau ternyata ada bakat terpendam yang saya punya di dunia boga. Membawa saya untuk meraih salah satu cita-cita menjadi seorang Pastry chef di kota Kudus dan Jakarta. Waktu itu, bahkan saya belum sepenuhnya lulus tetapi Tuhan sudah memberi pekerjaan yang saya impikan. -- Sekarang, saya memang nyasar tidak lagi mengikuti panggilan hati di dunia kuliner, tetapi saya bersyukur dengan pekerjaan yang dianugerahkan kepada saya di kantor ini. Bukankah dalam hidup kita harus siap dengan perubahan dan hal-hal baru? Saya percaya, ilmu yang telah saya peroleh tetap akan berguna nanti. Hahaha.. masih ada niat kok untuk membuka usaha di dunia kuliner. :D


5 bagian tubuh yang selalu saya syukuri :

  1. Kepala, seluruh sel-sel otak dengan segala kerumitan pikiran serta tak sedikit drama yang pernah ada. Terimakasih untuk anugerah kecerdasan dari Tuhan yang membantu saya memperoleh kesempatan-kesempatan berharga dalam hidup. Otak yang sehat dan berfungsi dengan baik, hingga saya dapat bekerja dan memperoleh nafkah. Terimakasih untuk kekuatan menghadapi tekanan-tekanan deadline dan lusinan bahkan ribuan angka-angka setiap hari di kantor. Kebiasaan saya yang kidal, saya tahu mungkin beban konsentrasi otak saya akan sedikit berbeda dengan orang kebanyakan. Terimakasih untuk ide-ide kreatif yang pernah dan akan selalu ada hingga membantu saya menyelesaikan sesuatu hal dengan baik.

  2. Saya punya tangan dan kaki yang sehat serta kuat. Puji Tuhan, sedikit sekali mengeluh tentang sakit atau rasa tidak nyaman di keduanya. Terimakasih untuk jari yang lengkap dan sehat. Saya bisa melakukan aktivitas tanpa kendala yang berarti.

  3. Terimakasih untuk paru-paru dan jantung yang sehat. Karena tanpa peranan dua organ vital tersebut, saya bukan apa-apa.

  4. Terimakasih untuk bibir, mulut, mata, hidung dan telinga. Saya bisa melihat, mendengar, berbicara, membaui dan semua berfungsi normal. Kelima indera saya bekerja dengan baik. Tanpa melalui mereka, keindahan dunia tak akan pernah saya lihat, rasa dan syukuri. Semoga hanya kalimat-kalimat baik yang selalu keluar dari mulut saya. Serta senyum dan sorot mata tulus dari bibir dan kedua mata saya.

  5. Hati. Mungkin di sini adalah semacam impul syaraf yang mengatur perasaan setiap orang. Terimakasih karena mempunyai hati dengan kekuatan luar biasa yang pernah saya tahu. Terimakasih untuk setiap rasa sakit, luka dan tak sedikit cinta yang pernah ada. Terimakasih karena saya bisa bersyukur hari ini.


Terimakasih, Tuhan....

Terimakasih...

Terimakasih.

--------------------------

Magical May 2102, day 16. Top of The World.

No comments:

Post a Comment

Kembang Api

Taman kota dan lalu lalang pekerja ibukota selepas jam kerja. Dia senang sekali mengamati manusia-manusia yang melintas di depannya. Suara k...