Pages

Saturday, May 19, 2012

To-do List : It Will Be Acomplished

Hari kedelapan belas,

Kebiasaan saya sebelum menulis biasanya adalah diam, menatap layar dan sedikit mengumpulkan -- bukan ide sebenarnya tapi bisa jadi -- apalah namanya, pokoknya saya harus terkoneksi dulu dengan apa yang ingin saya tulis. Seperti menyiapkan hati agar kalimat-kalimat yang ingin keluar dapat mengalir lancar. Seringnya saya malah kewalahan menampung berbagai macam hal yang tiba-tiba muncul dalam benak dan menyeruak ingin dituliskan. Walau kadang tersendat pada awalnya, kemudian saya menemukan sebuah kenyamanan dalam bercerita. Tangan saya seperti tidak berhenti menari di atas papan ketik komputer saya. Hari ini, hari ke delapan belas. Saya mengetik tulisan ini tidak tepat pada harinya tetapi mundur satu hari. Bukan karena saya malas, hanya saja kemarin saya ingin berpikir sejenak mengenai tugas hari itu. Tiga hal yang ingin saya selesaikan. Saya harus memilih. Tiga prioritas yang semoga dapat berjalan sesuai dengan harapan-harapan saya. Memang sih, sempat tidak terpikir oleh saya, namun kemudian satu persatu keinginan itu muncul dan saya pikir, itu yang harus atau katakanlah ingin segera saya selesaikan atau lakukan. Hari Jumat kemarin saya bilang adalah hari yang spesial buat saya. Bertemu dengan Kak Kiki, salah seorang penggagas #MagicalMay2012 yang sekarang ini saya lakukan tiap hari selama 28 hari. Puji Tuhan, semua berjalan lancar. Kami berdua saling sharing cukup lama. Hampir dua jam lebih. Selama itu, apa yang menjadi pertanyaan-pertanyaan tak terjawab dalam diri saya akhirnya satu persatu mulai terbuka dan saya melihatnya lebih jelas, potongan-potongan itu tak lagi kabur melainkan nyata. Saya tidak pernah percaya kebetulan. Ini memang sudah saatnya. This is the TIME. Waktu yang secara tidak sadar selalu saya nantikan. Saya tidak pernah berharap terlalu tinggi untuk hal ini, tetapi rupanya Tuhan memberikan anugerahnya kemarin. Beban saya rasanya tercerabut dari akarnya. Pikiran dan hati saya belum pernah lebih tenang dari waktu-waktu sejak kejadian dua bulan lalu. Bersyukur? Sangat sangat bersyukur. Nasihat, saran, dan apapun yang sudah diberikan Kak Kiki menjadi semacam titik cahaya yang muncul setelah saya merasa gelap. Iya, dua bulan terberat ketika semua hanya bisa meraba, tanpa bisa mendengar atau melihat. Saya buta. Ada saat ingin berteriak dan melepas, namun tak pernah tahu untuk siapa saya melakukannya. Sesak. Bahkan, untuk menangis saja saya sulit sekali. Seperti lupa caranya. Terimakasih dan saya bersyukur karena akhirnya bertemu dengan Kak Kiki. Saya yakin, ini termasuk salah satu berkat Tuhan yang disalurkan lewat perantaraannya. Teman-teman yang saya kenal lewat twitter pun, akhirnya bertambah satu. Tuhan dan semesta selalu punya cara yang ajaib menghadirkan sebuah hal. Saya merasa, sekali lagi diberkati. Tuhan itu sangat baik.

1. Studi saya. Termasuk cita-cita besar saya untuk menyelesaikan kuliah dan meraih gelar sarjana saya. Sebuah hal yang kelihatannya sudah lama, bisa jadi sudah karatan di dalam memori otak saya karena terlalu sibuk bekerja dan saat itu tidak pernah ada waktu untuk menyesuaikan dengan jadwal dan jam kerja. Di tengah perjalanan, Tuhan memberi saya pekerjaan baru yang secara tidak langsung mempunyai jam kerja fleksibel dan tidak bertabrakan dengan jam kuliah saya nanti. Saya memang termasuk orang yang begitu perhatian terhadap ilmu. Yah, bukan berarti setiap hari lalu tenggelam di tumpukan kertas dan buku-buku, sih. Seringnya dulu malah saya ini termasuk orang yang jarang sekali belajar. Cuma kalau pas dekat-dekat ulangan atau ujian saja. Aneh juga. Tahun ini, kesempatan saya ada. Semoga selalu diberi kelancaran oleh Tuhan dan selalu dicukupkan sehingga saya bisa menyelesaikan masa studi beberapa tahun ke depan dengan baik. Syukur-syukur, ada tawaran beasiswa yang bisa saya terima. Hahaha... sedikit berharap untuk yang satu ini, tidak apa-apa, kan, Tuhan? :D

2. Dengan seseorang di masa lalu. Saya anggap ini sudah selesai. Semalam. Saya sudah tahu bagaimana saya harus bersikap. Untuk kamu, terimakasih. Saya cuma bisa mendoakan yang terbaik untuk hidupmu. Saya sudah selesai. Perasaan saya ke kamu mungkin masih ada, tetapi biar akhirnya saya simpan saja. Tidak apa-apa. Saya tak melupakan kamu, hanya sekarang saya membebaskan dirimu untuk terbang tinggi, mengawan dan meraih apa yang semustinya kamu raih. Salam untuk Adek yang kemarin 2 Februari 2012 berulangtahun keempat, dan kadonya saya titip ke kamu. Sedikit pesan ke Adek, Om Edu selalu menyayangi dia. :)

3. Rumah Bapak dan Ibu di Magelang. Rumah saya. Lebih pasnya, rumah baru setelah rumah lama kami yang numpang di tanah Kakek dan Nenek. Semoga di beberapa waktu mendatang, Tuhan memberi sedikit rejeki untuk menyelesaikan sebagian kecil rumah saya yang belum rapi. Sekarang memang sudah rapi, tetapi Bapak ingin menambahkan satu lantai lagi ke atas untuk kamar tidur tamu dan sisanya taman, atau tempat menjemur pakaian. Saya percaya, Tuhan pasti menyediakan kebutuhan dananya. Saat ini belum terpikirkan, tapi kalau Tuhan menghendaki, selalu ada rejeki yang mengalir kepada kami.

Sampai ketika saya menulis postingan ini, saya masih begitu tercengang dengan keajaiban yang diberikan Tuhan untuk saya kemarin. Melampaui apa yang pernah saya pikir sebelumnya. Saya bersyukur, karena satu persatu beban dan persoalan saya diangkat Tuhan lewat cara yang menurut saya sendiri luar biasa. It's a miracle. Mukijzat buat saya bukan selalu tentang hal-hal besar dan di luar akal manusia karena campur tangan Tuhan. Namun, dalam peristiwa yang kecil, seperti contohnya, masalah berkaitan dengan hubungan saya dan seseorang yang akhirnya menemukan jalan keluarnya, bagi saya itu adalah mukjizat. Sekecil apapun sesuatu hal yang kita terima dalam hidup, bersyukurlah. Tuhan akan menambahkan lebih banyak lagi di kemudian hari lebih dari yang pernah kita tahu. Terimakasih, Tuhan untuk ngobrol-ngobrol dengan Kak Kiki. Semoga selalu ada berkat Tuhan untuk dia dan keluarga. Terimakasih... Terimakasih...

-----------------------------

Magical May 2012, day 18. Magical to-Do List. 

No comments:

Post a Comment

Kembang Api

Taman kota dan lalu lalang pekerja ibukota selepas jam kerja. Dia senang sekali mengamati manusia-manusia yang melintas di depannya. Suara k...