Pages

Saturday, August 21, 2010

Pasir dan Batu

 photo grabbed from here
***

Kisah ini menceritakan tentang dua orang sahabat yang berjalan melintasi gurun pasir. Saat berjalannya waktu mereka mulai bertengkar dan yang satu menampar pipi sahabatnya. Seorang yang ditampar pipinya, hatinya terluka tapi tanpa berkata sepatah katapun dia kemudian menulis di pasir :

"Hari ini sahabat baikku menampar wajahku."


Mereka meneruskan perjalanannya sampai menemukan sebuah oasis, dimana mereka memutuskan untuk beristirahat dan mandi. Namun kemudian orang yang wajahnya ditampar, terjebak di pasir penghisap dan tenggelam; dan sahabatnya berhasil menyelamatkannya. Setelah pulih keadaannya, dia mengukir kalimat disebuah batu :

"Hari ini sahabat baikku telah menyelamatkan hidupku."

Orang yang telah menampar sahabatnya dan kemudian menolongnya lalu bertanya, "Setelah aku menampar, kamu menulis di pasir, dan sekarang kamu menulis di batu, mengapa begitu?"
Sahabat yang ditanya menjawab, "Ketika seseorang menyakiti, kita harus menuliskannya di pasir; sehingga angin bisa memaafkan kita dengan meniupnya lenyap tak berbekas. Namun, saat orang melakukan kebaikan untuk kita, kita harus mengukirnya di batu; supaya tidak ada satu angin pun yang sanggup menghapuskan ingatan indah itu."
***
Belajarlah untuk menuliskan kepedihanmu di pasir dan mengukir pengalaman baikmu di batu cadas. Orang bijak berkata, memerlukan waktu semenit untuk menemukan seseorang yang spesial, satu jam untuk bisa menghargainya, satu hari untuk bisa menyukai dan mengasihi. Namun, dibutuhkan waktu seumur hidup untuk bisa melupakannya.

===================
Edutria, 2010 ...dan akhirnya kumenemukan sosok itu...

No comments:

Post a Comment

Kembang Api

Taman kota dan lalu lalang pekerja ibukota selepas jam kerja. Dia senang sekali mengamati manusia-manusia yang melintas di depannya. Suara k...