Pages

Wednesday, July 7, 2010

Kisah Sebuah Pensil

foto saya pinjam dari sini
[Cerita ini dikirimkan oleh seorang teman melalui email. Saya bagi disini, semoga kalian suka]

Seorang nenek yang sedang menulis surat menasihati cucunya:
"Nenek harap kamu akan seperti pensil ini ketika kamu besar nanti. Pensil ini mempunyai 5 kualitas yang bisa membuatmu selalu tenang dalam menjalani hidup, kalau kamu selalu memegang prinsip-prinsip itu di dalam hidup ini."
Si nenek kemudian menjelaskan 5 kualitas dari sebuah pensil.

"Kualitas pertama, pensil mengingatkan kamu kalau kamu bisa berbuat hal yang hebat dalam hidup ini. Layaknya sebuah pensil ketika menulis, kamu jangan pernah lupa kalau ada tangan yang selalu membimbing langkahmu dalam hidup ini. Kita menyebutnya tangan Tuhan, Dia akan selalu membimbing kita menurut kehendakNya."

"Kualitas kedua, dalam proses menulis, nenek kadang beberapa kali harus berhenti dan menggunakan rautan untuk menajamkan kembali pensil nenek. Rautan ini pasti akan membuat si pensil menderita. Tapi setelah proses meraut selesai, si pensil akan mendapatkan ketajamannya kembali. Begitu juga dengan kamu, dalam hidup ini kamu harus berani menerima penderitaan dan kesusahan, karena merekalah yang akan membuatmu menjadi orang yang lebih baik."

"Kualitas ketiga, pensil selalu memberikan kita kesempatan untuk mempergunakan penghapus, untuk memperbaiki kata-kata yang salah. Oleh karena itu memperbaiki kesalahan kita dalam hidup ini, bukanlah hal yang jelek. Itu bisa membantu kita untuk tetap berada pada jalan yang benar."

"Kualitas keempat, bagian yang paling penting dari sebuah pensil bukanlah bagian luarnya, melainkan arang yang ada di dlm sebuah pensil. Oleh sebab itu, selalulah menyadari hal-hal di dalam dirimu. Instropeksi diri dan jangan menyalahkan org lain terlebih dahulu."

"Kualitas kelima, sebuah pensil selalu meninggalkan tanda/goresan. Seperti juga kamu, harus sadar kalau apapun yang kamu perbuat dalam hidup ini akan meninggalkan kesan. Oleh karena itu selalulah hati-hati dan sadar terhadap semua tindakan agar tidak menyakiti orang lain."
***
Sudahkah kita mempunyai lima kualitas yang disebut nenek mengenai diri kita? Rasanya belum terlambat untuk berubah selama kita masih mampu dan punya kemauan untuk belajar menjadi seseorang yang lebih baik.


==================
Edutria, 2010. sebuah refleksi buat diri sendiri

P.S : Aku juga masih belum sepenuhnya jadi orang yang baik kok. Malah kadang tindakanku sering berlebih. Aku mau berubah. Kalau kamu?


4 comments:

  1. makasih, toska! #eaa #kasihbunga #bungaibangkai :D

    ReplyDelete
  2. tampaknya sih masih belum :(

    eh, btw, gimana dengan pena? apakah akan sama dengan pensil? ;)

    link blogmu udha masuk tuh di halaman fren link :)

    ReplyDelete
  3. hai, jun... thanks komennya. untuk pena, nanti aku coba bikin tulisan sejenis deh ;) tentunya beda dengan pensil.

    makasih juga buat nge-link blog ini :)
    keep posting ya!

    ReplyDelete

Kembang Api

Taman kota dan lalu lalang pekerja ibukota selepas jam kerja. Dia senang sekali mengamati manusia-manusia yang melintas di depannya. Suara k...