Pages

Saturday, July 3, 2010

Cinta dan Segelas Es Krim

pikiran kembali menari-nari ketika sebuah memori datang siang hari
di bangku tempat kita dulu pernah menghabiskan waktu
disebuah sudut tempat, berdua setelah sebuah perjalanan
matahari tengah bersinar terik, memamerkan sinarnya tanpa mau ikut terusik
dihadapan kita, dua buah gelas es krim lembut yang aku tahu itu favoritmu...

berpadu dengan kacang dan lelehan cokelat. kelihatan nikmat.
aku bisa lihat binar matamu kala asyik bercengkerama dengan sendok dan seonggok kecil es itu.
heiii... kau bahagia karena satu janjiku berhasil aku penuhi, aku pun demikian
tak lelah aku turut memandang tingkahmu yang seperti anak kecil ketika mendapat balon
aku suka, bola matamu yang bulat seakan menyampaikan isyarat kau memang bahagia...
kita asyik beradu dengan sendok dan gelas, tak peduli dengan sekitar yang memandang iri padamu
tang..ting..tang..ting.. seakan jadi irama dan menjadi sebuah lagu menemani siang itu
tandas... tak tersisa, kini es krim pindah dalam perutmu..

"aku ingin lagi... besok, tapi dengan suasana lain" begitu ucapmu. Aku mengangguk...
***

jogjakarta, ketika matahari terasa membakar setiap senti kulit tubuhku
aku ingat, kita punya gelas es krim dan suasana yang lain di sebuah sudut jalan yang legendaris.
berjalan berdua, merengkuh bahumu dan menyandarkan pada tubuhku..
ya, aku masih ingat.. kita ada di sebuah koridor panjang dengan sekitar yang memandang dengan tajam kita berdua.
tidak peduli, pun tidak terpengaruh. heiii dunia, lihat... kami ini sepasang kekasih yang terpisah oleh jarak dan ribuan penantian yang akhirnya kami boleh bertemu.
Irikah kalian terhadap kami?
lamunanku terhenti, ketika kau menggamit lenganku dan mengajak aku berhenti.
Lihat, aku ingin es krim itu. Di kota yang lain dan suasana yang lain.
kali ini kau memilih coklat dan aku cukup puas dengan strawberry yang aku pilih...
hmmm... dunia seakan larut dalam gembira melihat kami dengan tingkah polah seperti anak kecil mendapat kado dari sang ayah
keinginanmu yang kedua terpenuhi, Kecil. sepertinya semesta telah mendengar bisik lembutmu. Mungkin juga angin kemarin mampir sebentar untuk mengirim pesanmu kepada Tuhan, sang pemilik waktu.
***

mataku panas, seakan butiran-butiran itu tak mau kubendung lagi...
kupandangi terus gelas kecil dengan es yang telah mencair. tak tersentuh sama sekali..
aku senang, kutemukan cinta disana dan sebuah senyum indah disela-selanya
cukup itu ketika aku ingin merasa dekat denganmu,
cukup itu aku merasa kau masih jadi bagian terpenting dihatiku...

segelas eskrim... sore hari...

***
Edutria, 2010. Hanya sebuah tulisan tidak jelas ketika berusaha menggambarkan apa yang tengah terjadi. Aku teringat dia kembali...

foto pribadi



















P.S: mau tahu es krim apa yang saya maksud? ahh... sudahlah, kalian pasti punya tebakan masing-masing. maaf, sepertinya cukup kami saja. hihihihi :)

No comments:

Post a Comment

Kembang Api

Taman kota dan lalu lalang pekerja ibukota selepas jam kerja. Dia senang sekali mengamati manusia-manusia yang melintas di depannya. Suara k...