Pages

Wednesday, January 20, 2010

Surat antar dua orang sahabat....

Setiap kejadian selalu ada hikmah tersendiri ketika kita menerimanya sebagai suatu seni yang indah dalam hidup….
Karena seperti melukis tanpa penghapus, begitulah kehidupan ini. Sehingga setiap kecil goresan tidak dapat di hapus atau diulang… Namun, hanya dapat dipandang sebagai lukisan pribadi dari sebuah kebenaran dan sejarah diri sendiri.
***
Tahun 2009, aku merasa ada banyak sekali hal-hal yang sudah aku lalui dan lakukan. Baik itu harapan – harapan dari tahun yang telah lalu maupun hal – hal baru yang kemudian aku temukan sesudahnya. Bahkan tidak sedikit kesalahan – kesalahan yang sudah aku lakukan di sepanjang tahun ini sampai ketika aku mengetik tulisan ini dengan komputer pribadiku.
Satu hal yang pasti untuk aku lakukan mulai detik ini adalah mengubah sikap dan kebiasaan – kebiasaanku, tentunya aku ingin mengubah semua kebiasaan yang tidak baik dalam diriku, yang pada akhirnya turut pula untuk membangun sifat dan karakterku menjadi lebih baik walaupun itu sedikit, karena karakterku telah digariskan Tuhan untuk tetap seperti ini melalui garis keturunan kedua orang tuaku, kecuali Tuhan memberikan aku suatu keajaiban besar yang akhirnya mengubah sifat atau karakterku. Bukan hal mudah pastinya. Butuh lebih dari sekedar niat dan usaha yang keras, bahkan harus didukung dengan lingkungan sekitar maupun orang – orang yang dekat dengan kehidupan kita untuk membantu mewujudkan mimpi atau harapan kita, meski itu hanya dalam bentuk suatu dukungan. Tidak lupa pula untuk tetap berdoa dan menyerahkan semua ini kepada kuat tangan Tuhan. Aku tidak mampu bahkan tidak sanggup kalau hanya mengandalkan kuat tanganku. Tanpa hal itu, semua yang telah aku rencanakan atau aku harapkan tidak akan pernah terjadi.
Tahun ini, cukup menjadi sebuah perjalanan yang panjang, penuh warna dan liku – liku. Aku banyak sekali menghadapi dan bertarung dengan hal – hal yang manis maupun pahit yang oleh karena itu aku merasa satu langkah lebih maju untuk menjadi seseorang yang berpikiran lebih dewasa. Aku menyebut tahun ini sebagai tahun keterbukaan bagi diriku. Karena di tahun ini pula, pada pertengahan perjalanan, aku mulai bisa menerima dan memahami semua hal yang ada dalam diriku. Bahkan ketika aku mendapati pada akhirnya, aku sedikit berbeda dengan manusia – manusia diluar sana. Ya, aku merasa ada sesuatu yang salah dengan diriku sendiri. Apakah aku bisa disebut normal atau tidak oleh kebanyakan orang, aku sendiri tidak bisa menjawabnya. Biar semua orang yang memutuskan sesuai kemampuan berpikir dan menalar segala sesuatu menurut cara mereka masing – masing. Aku sadar, didunia ini ada jutaan bahkan milyaran kacamata dengan bermacam – macam bingkai yang telah di ciptakan Tuhan, tidak lain adalah cara pandang setiap manusia. Tidak ada yang sama dengan pemikiran mereka bahkan untuk seorang kembar identik sekalipun. Mencoba memaksakan apa yang aku inginkan atau pikirkan kepada manusia – manusia diluar sana untuk dapat mengerti dan menjadi seperti yang aku inginkan adalah suatu kesalahan yang mungkin sering aku perbuat.
Aku sebagai seorang biseksual, sudah biasa mendengar atau merasakan sendiri cemoohan, ejekan, bahkan gunjingan yang datang dari manusia – manusia sekitar tanpa terkecuali sahabat - sahabatku sendiri. Memang beginilah keadaan diriku. Aku tidak ingin memaksakan agar orang lain bisa mengerti atau menerima kekurangan dalam diriku ini. Sepanjang aku tidak merugikan atau mengganggu hidup mereka masing – masing. Mungkin ada beberapa hal yang membuat aku kecewa dengan sikap mereka yang seakan – akan aku ini adalah seperti seorang penderita penyakit yang menular sehingga kadang – kadang memandang sebelah mata diriku. Seperti sampah yang harus dibuang dari lingkungan dan ibarat aib yang harus ditutupi agar tidak merusak citra diri atau nama baiknya karena berteman denganku. Aku terima semua ini cukup dengan tersenyum, karena aku sadar aku tidak pernah merugikan hidup mereka. Yang ada malah sebaliknya. Akhirnya, aku mulai berani mengungkap siapa sebenarnya diriku, pada awalnya hanya kepada seorang sahabatku yang aku rasa cukup bisa untuk dijadikan brankas untuk menampung rahasia terbesarku. Thanks Sis for everything. Dan akhirnya beberapa teman-teman yang aku pandang dia bisa melihat segala sesuatu dari dua sisi, aku buka rahasia ini. Aku juga berani bersosialisasi dengan orang – orang sejenis diluar sana untuk sekedar berbagi dan membina pertemanan. Yah, karena kemajuan teknologi, rasanya tidak sulit untuk menemukan mereka. Bukan hanya lewat jejaring sosial di dunia maya, orang – orang sejenis di kehidupan nyata sudah tidak lagi tertutup dengan orientasinya.
Tahun ini, selain kegembiraan bertemu dengan orang – orang baru, bersosialisasi ditempat tinggal yang baru dan lain sebagainya. Aku merasa, ada beberapa kekecewaan yang aku alami sepanjang tahun ini. Di pertengahan tahun ini pula aku kehilangan sosok seorang sahabat yang dengannya aku telah melewati beberapa tahun kebelakang dengan tawa, canda, maupun duka. Kenyataan ketika mendapati dia telah mengkhianati semua arti dari persahabatan kami adalah suatu hal yang membuat aku merasakan sakit hati yang mungkin sampai saat ini masih aku rasakan. Namun, perlahan-lahan aku tetap harus mengubur semuanya. The show must go on…. Karena setelahnya, akupun mendapati beberapa orang – orang baru yang sanggup membuat aku merasa lebih baik dan melupakan semua sakit hati dan kekecewaanku.
Akhirnya, aku menerima semua ini dengan tangan terbuka. Karena setiap hal yang baik atau masalah – masalah yang aku hadapi pada akhirnya akan menuntunku untuk menemukan sebuah jalan keluar yang terbaik dan membuatku mempunyai cadangan pundi – pundi untuk kedewasaanku.
***

ketika harapan itu masih ada...
Terlepas dari sikap, sifat atau karakterku dimasa lalu dan sampai hari ini, satu hal yang aku ingin adalah agar aku menjadi seorang manusia yang lebih baik. Karena masa lalu adalah sebuah pelajaran berharga buat hari ini, hari ini adalah perjuangan untuk mencapai hari esok, dan hari esok adalah perwujudan dari perjuangan kita di hari ini… May God bless us in everything I do…

MY LIFE
* Sebagaimana yang aku tahu, aku hanya ingin bisa mengubah kebiasaan – kebiasaan buruk yang selama ini selalu aku ulangi.
* Menjadi seorang biseksual memang bukan pilihanku, tapi aku harus melupakan semua trauma di masa lalu agar aku sedikit demi sedikit dapat mengubah perilaku ini.
* Dalam hal materi, memang selalu ada yang ingin aku raih di hari esok. Dan akan terus berusaha untuk mewujudkannya. 

MY FAITH
* Aku ingin lebih baik lagi dalam hal imanku kepada Tuhan, yang aku rasa dewasa ini aku semakin jauh dari Tuhan karena rutinitasku.
* Menempatkan Tuhan dalam posisi teratas dalam hidupku melebihi segala sesuatu, dan mencintainya melebihi apapun. Karena Dia adalah pemilik sebenarnya diriku, hidup dan waktuku.

MY RELATIONSHIP
* Aku ingin bertemu dengan lebih banyak orang – orang baru ( terlebih orang yang mempunyai perjalanan hidup seperti aku ), agar nantinya aku dapat sedikit berbagi dengan pengalamanku.
* Mencoba memahami setiap orang dengan melihat melalui kacamatanya dan bukan melalui kacamataku saja.
* Aku ingin menjaga semua pertemanan dan persahabatan yang telah aku peroleh diwaktu sebelumnya. Karena sahabat dan keluarga adalah dua hal penting dalam hidupku setelah Tuhan dan pasangan hidupku nantinya.
* Bersosialisasi lebih banyak lagi tanpa melihat latar belakang orang – orangnya. Asalkan mereka mempunyai hati untuk membangun sebuah hubungan dan pertemanan, aku akan melakukan hal yang sama.
* Melupakan semua kekecewaan dan sakit hatiku terhadap semua lawan – lawanku. 

MY FUTURE
* Hanya ingin menjadi seorang manusia yang berguna untuk sesama. Menjangkau orang – orang yang tidak terjangkau dan membagi kebahagiaan dengan manusia diluar sana lebih banyak lagi.
Akhirnya, di penghujung tahun ini, aku bertemu dengan seorang teman yang aku kenal melalui sebuah jejaring sosial di dunia maya. Dengannya, aku merasa lebih baik, membantu aku untuk sejenak melupakan semua yang tidak menyenangkan dalam hidupku dengan segala kekocakannya. Yah, selera humornya cukup tinggi. Semoga pertemanan ini akan tetap terjaga sampai kapanpun. Tidak ada hal yang lebih indah buatku saat ini, kalau aku dapat menjadi sahabat baru buat dia. Thanks my friend....

 
dalam keheningan malam,
SAHABATMU yang ingin berbagi...

1 comment:

  1. biarkan orang bicara tentang kita. kita hidup bukan karena mereka. resiko dari semua keputusan harus kita tanggung. seburuk apapun hasil keputusan pribadi akan jauh lebih baik dari keputusan yang dibuat berdasar faktor eksternal. jangan sampai menyesali hidupmuu hanya karena mulut orang

    ReplyDelete

Kembang Api

Taman kota dan lalu lalang pekerja ibukota selepas jam kerja. Dia senang sekali mengamati manusia-manusia yang melintas di depannya. Suara k...